- Karakteristik Pembelajaran Berbasis Web
Jolliffe, dkk
sebagaimana dikutip oleh Sunaryo (2007) menyatakan bahwa dari sekian banyak
metode dan teknologi yang dipakai dalam pembelajaran berbasis internet, pada
umunya memiliki karakteristik: (a) materi pembelajaran terdiri atas teks,
grafik, dan unsur multimedia seperti video, audio, dan animasi; (b) adanya
aplikasi komunikasi yang realtime dan tidak realtime seperti ruang chat, forum
diskusi, dan konferensi video; (c) menggunakan web browser; (d) penyimpanan,
pemeliharaan, dan pengadministrasian materi dilakukan dalam webserver,
dan (e) menggunakan internet protokol untuk memfasilitasi komunikasi antara
perserta didik dengan materi pembelajaran.
Selain pendapat
Jolliffe di atas, pendapat tentang karakteristik pembelajaran berbasis
internet dikemukakan pula oleh Sukartawi. Menurut Sukartawi (2003),
karakteristik pembelajaran berbasis internet adalah: (a) memanfaatkan jasa
teknologi elektronik, dimana guru dan siswa relatif mudah berkomunikasi tanpa
ada batasan yang bersifat protokoler; (b) memanfaatkan keunggulan komputer; (c)
menggunakan bahan ajar bersifat mandiri yang disimpan di komputer sehingga
dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan di mana saja; (d) jadwal
pembelajaran, kurikulum, dan kemajuan belajar dapat diakses melalui komputer.
Kacha Chansilp & Ron Oliver (2004) menegaskan bahwa web based
instruction memiliki keunggulan dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka
biasa karena model pembelajaran ini mudah di update, lebih accesible,
lebih fleksibel, dan lebih murah.
Dilihat dari
pemanfaatannya, pembelajaran berbasis web dibedakan menjadi tiga tipe yaitu: web
based instruction, web enhanced instruction, dan web supported
instruction. Web based instruction adalah bentuk pendidikan jarak jauh
dimana pembelajaran dikirimkan sepenuhnya secara online. Dalam web based
instruction, peserta didik dan pendidik tidak pernah melakukan interaksi
atau pertemuan tatap muka, seluruh materi pembelajaran dan ujian dikirim
melalui web. Web enhanced instruction adalah bentuk pembelajaran dimana
sebagian materi atau sesi kelas dikirimkan atau dilakukan melalui web dan
sebagian lainnnya diajarkan dalam bentuk tatap muka. Dengan demikian dalam web
enhanced instruction, tidak semua materi diberikan melalui website karena
pertemuan tatap muka masih tetap dilakukan. Dalam hal ini pembelajaran online
menjadi pendukung untuk meningkatkan kualitas pembelajaran secara umum. Web
supported instruction adalah pembelajaran yang dilakukan dengan cara
tradisional dan tatap muka di kelas regular, tetapi diberi tambahan tes atau
aktivitas online (Davidson & Rasmusen, 2006: 24).
Menurut Walter Dick,
dkk, pembelajaran berbasis web merupakan salah satu sistem penyampaian materi
pembelajaran. Sistem penyampaian pembelajaran berbasis web dapat dilakukan
dalam bentuk independent study to instructor-facilitated dan textual
drill and practice to fully interactive multimedia (2005: 185). Dengan
demikian pembelajaran berbasis web merupakan salah satu delivery system
yang fleksibel untuk dikembangkan, terutama untuk menciptakan kemandirian
belajar mahasiswa.
- Pengembangan Pembelajaran Berbasis Web
Multimedia pembelajaran
berbasis web merupakan perangkat lunak yang digunakan dalam aktivitas
pembelajaran. Salah satu referensi pengembangan perangkat lunak adalah pendapat
pakar Software Enginering yaitu Roger S. Pressman. Menurut Pressman
(2002: 38), rekayasa perangkat lunak mencakup tahap-tahap: analisis kebutuhan,
desain, pengkodean, pengujian, dan pemeliharaan.
Salah satu model
pembelajaran berbasis web dikembangkan oleh Davidson dan Karel L. Rasmussen
(2006). Model yang dikembangkan oleh Davidson dan Rasmussen tersebut meliputi
tahap analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi.
Tahap analisis meliputi
analisis masalah dan analisis komponen pembelajaran. Tahap desain meliputi
desain pembelajaran dan desain software. Tahap pengembangan adalah merakit
berbagai komponen desain pembelajaran dan software menjadi sebuah program
pembelajaran berbasis web. Tahap implementasi terdiri dari implementasi
sementara dan implementasi penuh. Sedangkan tahap evaluasi dibedakan menajdi
evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.
Pengembangan desain
pembelajaran untuk web based learning dirancang sedemikian rupa
agar proses pembelajaran online tersebut dapat berjalan dengan efektif. Ada
tiga elemen pokok yang harus ada dalam desain model pembelajaran berbasis web,
yaitu learning tasks, learning resources, dan learning supports. Learning
tasks mencakup aktivitas, masalah, dan interaksi untuk melibatkan peserta
didik. Learning resources memuat konten, informasi dan sumber-sumber
yang dapat diakses oleh peserta didik. Learning supports terkait dengan
petunjuk belajar, motivasi, umpan balik, dan kemudahan akses bagi peserta didik
(Ron Oliver: 2001).
Sukartawi (2003)
menyarankan beberapa tahap yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan model
pembelajaran berbasis web. Tahap-tahap tersebut meliputi: analisis kebutuhan,
rancangan instruksional, pengembangan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap awal
yang perlu dipertimbangkan adalah apakah pembelajaran berbasis web memang
dperlukan. Hal tersebut harus disesuaikan dengan karakteristik dan kondisi
lembaga pendidikan. Rancangan instruksional meliputi aspek analisis konten,
analisis peserta didik, dan analisis komponen pembelajaran lainnya.
Pengembangan e-learning merupakan proses produksi program dengan
mengintegrasikan berbagai software dan hardware yang diperlukan.
Pelaksanaan merupakan realisasi penggunaan program yang telah dihasilkan dan
menganalisis kelemahan-kelemahan yang terjadi. Evaluasi diperlukan dalam bentuk
beta test ataupun alfa test untuk menguji usabilitas dan efektivitas program
sebelum diimplementasikan secara formal.
Pengembangan model
pembelajaran berbasis web perlu memperhatikan komponen strategi pembelajaran.
Komponen-komponen utama dari strategi pembelajaran yang harus dirancang adalah:
aktivitas awal pembelajaran, penyajian materi, partisipasi peserta didik,
penilaian, dan aktivitas tindak lanjut (Walter Dick, dkk, 2005: 197). Aktivitas
awal pembelajaran berupa pemberian motivasi, menumbuhkan perhatian, menjelaskan
tujuan pembelajaran, dan menjelaskan kemampuan awal yang diperlukan. Penyajian
materi meliputi sajian bahan ajar dan contoh-contoh yang relevan. Partisipasi
peserta didik dibangun dengan adanya praktik atau latihan dan umpan balik.
Penilaian dapat berupa tes kemampuan awal, pretest, dan posttest.
Aktivitas tindak lanjut dilakukan untuk membantu mempertahankan daya ingat
terhadap materi pembelajaran.
NAMA : M.KHALDUN RIKZA
NIM : 0955201057
ALAMAT :
MUNCAR-BANYUWANGI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar